Datye.Com | Cerita Ini bisa dibilang lucu karena membuat saya tertawa ketika mendengarnya. Entah kenapa kali ini saya ingin sekali menulis cerita ini ke blog, ada beberapa pelajaran yang bisa saya petik dari cerita ini, pengalaman berharga buat saya yang belum menikah, persiapan mental jika kelak punya suami yang punya karakter seperti ini.
Cukup Mukaddimahnya, kita lanjuutt ke cerita nya :
|sumber pic| |
Menerima pujian itu sangat menyenangkan, apalagi pujian dari suami tercinta, Waaahhh,... kata teman-teman yang sudah menikah, bisa bikin tambah cinta sama suami dit. Hehehe,.. *Saya jawab manaketehe saya kan belum punya suami :D
Well, Tapi tentu ga semua suami suka memberikan pujian, seperti teman saya yang satu ini, sebut saja namanya dewi. Katanya beberapa waktu lalu sewaktu masih pengantin baru, jadi sudah pasti mereka belum mamahami karakter masing-masing, apalagi mereka menikah bukan diawali dengan pacaran. Karena mereka memang tidak mengenal pacaran.
Jadi, ceritanya pas waktu pertama menyetrika baju suaminya, dewi iseng-iseng tanya ke suaminya "Gimana mas, rapi gak?"
Dengan polos nya suaminya jawab "Masih rapian setrikaan baju mbakku...."
Jadi, dewi cuma bengong dengar jawaban suaminya. "Ini suami koq jujur amat sech?" Pikir dewi, saya juga ketawa pas dengar cerita dewi.
Di lain waktu dewi coba untuk membuat makanan untuk suaminya, dengan perjuangan, bercucuran keringat dan darah, hehehe,... *sadis amat. Abis kata dewi waktu bikin masakan itu tangan dewi sempat terluka, jadi bagi dewi masak itu butuh perjuangan banget. Dengan harapan biar suami bisa kasih pujian. hihihihi,... Dewi dewi, ngarep banget sech aku bilang.
Setelah butuh perjuangan dewi menbuat makanan dan menhidangkan masakan untuk suaminya. "Mau tau apa katanya suaminya?"
"Rasanya kurang manteeepp wi?" jawab suaminya dengan lugunya seperti tanpa rasa bersalah atau apa. Dengar cerita dewi ini, saya ngakak-ngakak.
Pernah juga kata dewi suatu hari, pengen bikin kejutan ke suaminya, jadi hari itu dewi menata ulang rumah dengan nuansa yang beda dari biasanya. Katanya berharap dapat komentar dari suaminya. Setelah pulang dari kantor, suaminya hanya melihat sebentar, melihat tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.
Kesal, Dewi tanya : "Mas ga lihat ada perubahan ya dirumah ini?"
Suaminya cuma jawab singkat "Sudah tau koq".
Lagi-lagi dewi cuma bisa bengong dan hanya bisa membuat saya tertawa lagi. Sebenarnya banyak kejadian-kejadian lain yang lucu yang dialami dewi dengan sikap suaminya itu.
Saya tau sebenarnya dewi hanya ingin mendapatkan komentar dan juga sedikit pujian dari suaminya. Tapi yaaa... Ternyata suaminya ga ngerti atau pura-pura ga ngerti, saya juga ga berani mengambil kesimpulan. Kadang, Dewi juga saya mikir ini suami koq susah banget ya sekedar buat kasih komentar atau pujian ke istri.
Tapi, setelah kehidupan keluarga mereka berjalan cukup lama, sampai akhirnya mereka di anugerahi seorang putri cantik, sedikit-dikit dewi pun mulai memahami karakter suaminya. Dewi dan suami terlahir dan didik dengan latar keluarga yang berbeda, dewi yang sejak kecil dibesarkan dengan manja, dan ibunya selalu memberikan pujian ke anak sebagai bentuk motivasi. Dewi terbiasa dengan itu sedangkan suaminya tidak.
Pernah dewi bertanya kesuami "Mas kenapa sech susah sekali memberikan komentar atau sekedar pujian ke istri, atau komentar untuk sekedar menghargai usaha saya?".
Dan suami dewi cuma jawab "Melayani suami kan sudah tanggung jawabmu, yang ikhlas sajalah."
Akhirnya dewi sadar ternyata antara suami dan istri diantara mereka memang harus banyak pemakluman.
Ternyata sikap suami yang seperti itu ada untungnya juga kata dewi, ketika anaknya rewel dan dewi tidak sempat beres-beres dan merapikan rumah. Saat suami pulang dari kantor, suami juga ga komentar apa-apa.
Tuuucchh,.... ada untungnya juga wi kamu punya suami seperti itu, ga bawel. Hehehe.... Pernah saya candain dewi seperti itu.
Kini dewi sudah terbiasa dengan sikap suami yang seperti itu, dan kinipun katanya dia tak pernah mengharapkan lagi pujian-pujian dan komentar-komentar apapun dari suaminya. Hanya sedikit harapan dewi dari suaminya adalah agar suaminya tidak pelit memberikan pujian untuk putri kecil mereka kelak, karena dewi dan aku juga yakin, pujian yang positif akan memotivasi si kecil untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Aamiin,.. Dewi tetap semangat !!! Fighting
4 Komentar untuk "Yang Ikhlas Sajalah..... :D"
Nyimak cerita inspirasi neh...
Salam dari Pulau Dollar
haha.
bgi saya sebagai remaja cerita mbak ini sgat mantep sekali :D
sekedar mau bertanya aja mbak.
mnurut mbak bagusan sperti teman mbak, dewi diatas menikah tanpa pacaran.
atau lebih baik pcaran dulu ?
Terima kasih sudah berkunjung pak abu :D
Yaa,.. kalo ditanya begitu saya pasti akan jawab, "Menikah tanpa pacaran :D"
Kata orang pacaran itu bisa membuat kita dewasa. Salaahh,... Justru sebaliknya pacaran membuat kita beradegan dewasa :D. Setuju ga??