Jadi Akhwat, Jangan Nyebelin...!!

Datye.Com - Apa kabar? Semoga selalu sehat-sehat aja ya? Aamiin... 

Jadi Akhwat, Jangan Nyebelin..!! 
Saya menulis artikel ini bukan untuk menceritakan aib atau menjelek-jelek kan orang lain. Hanya ingin berbagi cerita, dan berharap siapapun yang membaca blog ini bisa mengambil manfaat dan mengerti apa yang saya ingin sampaikan melalui artikel ini. Saya juga berharap pembaca tidak salah dalam mengambil kesimpulan dalam artikel yang saya tulis ini.

Siapa lagi yang akan menjadi tokoh utama dalam artikel saya ini?
Siapa lagi, pasti adalah orang yang berada di sekitar saya. Ya... dia adalah temen saya sendiri. 

Ya, seorang teman...
Dia seorang akhwat... (baca: akhwat). Akhwat? Sebenarnya adalah sebutan untuk semua wanita. Hanya saja selama ini, orang tau kalo sebutan akhwat itu hanya untuk wanita yang rajin ke pengajian, wanita yang banyak tau tentang agama dan secara penampilan selalu menggunakan hijab yang panjang dan auratnya selalu tertutup dengan benar.

Yaa..  memang karena akhwat itu sebutan, kalo menurut saya pribadi adalah sebutan untuk wanita-wanita istimewa, wanita yang menjaga auratnya dengan baik.

Akwat?
Sebutan itu rasanya memang tak cocok kalo kita tujukan untuk wanita-wanita yang selalu mengumbar auratnya. Well... kita tinggal tentang apa itu akhwat, karena bukan itu yang mau saya tulis.

"Jadi akwat jangan nyebelin!"
Itu rasanya cocok banget aku sematkan untuk beberapa akhwat yang saya kenal. Ya.... 

Dia baik, hanya saja suka nyebelin...
Banyak hal-hal yang sering dia lakukan yang membuat orang lain marah, mungkin dia ga sadar atau memang gak mau tau atau pura-pura gak tau. Tapi saya sudah beberapa kali mengingatkan dan tegur secara langsung. Sampai akhirnya sekarang ga mau tau lagi. Diam akhirnya menjadi pilihan saya.

Kebetulan temen saya ini satu kontrakan dengan saya. Sebut saja namanya "ratih".
 

1. Ratih ini sering kali menggunakan fasilitas-fasilitas umum dan menjadikannya seoalah-olah milik pribadi. Alhasil penghuni yang lain tidak bisa menggunakannya.

2. Ratih ini jorok. Saya yang memberikah julukan ini ke ratih? Mengapa? Ratih selalu menumpukan barang-barang ga jelas, sampai beberapa kali menimbulkan bau yang tidak sedap yang sangat menganggu. Ketika di ingatkan, dia cuma bilang 'iya' nanti di bersihkan. Tapi besok-besok lagi dan terulang lagi.

3. Ratih ini suka sekali meminjam barang. Ga masalah bagi saya. Tapi sering kali lupa untuk mengembalikannya. 
 
"Cerita sedikit : Ratih pernah pinjem ktp ku, mau di foto copy katanya, karena kebetulana saya memang lagi ikut member mlm dan ratih ini sebagai uplineku. Hampir 1 bulan lamanya ga di balikin, saya juga lupa untuk mengingatkan. Barus sadar pas waktu saya mau nyoblos pilpres. Saya ga bisa nyoblos karena ga bawa ktp waktu itu. Saya pikir ktp saya hilang. Baru ingat si ratih yg pinjem, saya sms dia. Ratih cuma jawab, "iya, ada sama gw".  Ga sedikitpun rasa bersalah atau sekedar minta maaf. Hmm....

Hari itu kebetulan saya nginap tempat kakak, lumayan jauh dari kontrakan. Besoknya sampai di rumah saya ngamuk-ngamuk ke ratih, saya omelin. Ratih cuma jawab, ya wajar lupa... makanya kita itu saling mengingatkan! Onde... pengen ngamuk rasanya. Tapi ya sudahlah,...
#Mencoba_sabar

Belum lagi kalo pinjem uang, aduuh,.... dia yang ngutang. Tapi selalu lupa untuk balikin. Saya minta baru di balikin. Jadi besok-besok kalo dia mau ngutang, saya selalu bilang,.. ngutang apa minta?? Balikin sebelum saya minta...! AKhir tega nya saya keluar.

Saya terlihat kejam bukan?! Ya haruss,... kenapa?
Karena saya pikir ini orang efek jera yang harus di tanamkan, karena teguran dan kemarahan orang-orang di sekelilingnya saja, ga membuat dia intropeksi diri. Apalagi cara lembut,..?? Nggak ngaruh,.....

Kalo saya harus menuliskan satu persatu hal-hal yang membuat hampir semua orang yang tinggal di rumah marah, Hmm,... tangan bisa isa keriting. Terus bikin dosa saya nambah. #takut. Jadi cukup ya!

Saya ambil kesimpulan saja,.. saya heran, ketika seseorang yang sangat saya anggap berilmu, selalu ke pengajian. Karena itu artinya ilmu yang dia dapatkan lebih banyak dari kami-kami yang jarang ikut pengajian atau tempat-tempat menuntut ilmu. Betul bukan?

Tapi mengherankan, hal-hal sepele, seperti bersosialisai, tidak merugikan orang lain, tidak jorok dan tepap janji. Selalu dia abaikan!

Akhwat koq seperti ini sech? Akhirnya akhwatnya yang jadi object kekesalan orang-orang disekitarnya. Itu akan mejadi pertanyaan buat orang-orang sekitar. Kenapa? Ya... ketika orang-orang yang kami anggap tidak berilmu justru lebih bisa bersikap dan mengerti caranya menyenangkan dan tau hal-hal yang bisa menganggu orang lain.

Saya tidaklah sempurna sampai saya mengkritik teman saya sendiri, hanya saja kalo boleh jujur... saya memang bukan orang yang ramah dan suka bergaul. Tapi saya juga bukan orang yang merugikan orang lain. Bagi saya "Keberadaan saya ga harus menguntungkan orang lain, ga merugikan orang lain, itu bagi saya sudah cukup"

Saya memang ga bisa bermanis-manis. Ketika ga suka saya akan bilang. Gak ngerti juga! Biasanya saya lebih baik memilih menjauh dari pada orang lain sakit hati.

Jadi temanktu tersayang "Jadi Ahkwat, Jangan Nyebelin Dong!!

Terima kasih

Tag : OPINI, SHARING
1 Komentar untuk "Jadi Akhwat, Jangan Nyebelin...!!"

kalau melihat kepribadian atau kebiasaannya yang seperti itu apa benar "istimewa"? sedikit ingin memberikan opini terkait akhwat. akhwat itu istilah arab untuk panggilan wanita muslim. wanita muslim = akhwat. akhwat bukan sebutan untuk mereka yang katakan rajin ibadah (secara kasat mata) namun tidak mencerminkan hidupnya adalah ibadah. akan lebih tepat dikatakan akhwat jika wanita muslim tsb sedang "berproses" untuk menjadi wanita muslim. dengan 1 upaya/ proses kecil seperti menutup aurat insya allah.

Back To Top