***
Itu tentang dia, tentang Dev.
Aku mendengar semua ucapannya, membuat aku tak bisa berkata apa-apa, aku hanya bisa menangis tersedu-sedu.
“Dia tak bisa meninggalkan kebiasaannya, kebiasaannya yang membuat orang-orang meninggalkan dia. Aku sudah berusaha membuatnya untuk bisa meninggalkan semuanya, dengan usaha terbaikku”
Tapi, sepertinya dia memang tidak bisa meninggalkan semua itu. Kalo memang seperti ini, biarkan aku yang akan masuk kedunianya. Masuk kedalam semua kebiasaan-kebiasaannya.
“Akan tiba masa nya dimana dia akan merasa lelah, dan pada akhirnya akan bilang “Nesha, aku lelah, dan aku akan bilang, “Mari kita pulang…”
***
Maaf!
Maafkan semua perkataanku, aku tak pernah tau. Bahwa kau tau, kau adalah kelemahanku, seandainya aku tak akan pernah membuatmu pergi meninggalkan aku.
Dan yang paling aku sesalkan dan aku benci adalah ketika kau memutuskan untuk meninggalkan aku selamanya. Kau beranggapan bahwa kau hanya akan menjadi bumerang yang hanya akan merusak mimpi-mimpi dan jalan kesuksesanku.
Kau mungkin benar…"
Tapi sendainya aku tau kau justru akan meninggalkan aku dengan cara seperti ini. Maka kau justru akan membuat aku semakin terpuruk! Membuat aku semakin jatuh lebih dalam dari apa yang pernah kau alami sebelumnya”
***
Sampai pada akhirnya sahabatmu menyadarkanku.."
Nes..!
Dev, tak akan pernah bahagia disana jika dia melihatmu seperti ini! Kepergiannya, mungkin baginya ada jalan terbaik agar kau tidak bernasib sama seperti yang dia alami sebelumnya!
Jadi aku harap, please jangan seperti ini!
“Aku sudah kehilangan seorang sahabat terbaikku..! Dan, aku gak mau kehilangan seseorang yang sangat dicintai oleh sahabat terbaikku.
“Jadi aku mohon, jadilah kuat!
“Jangan membuat mimpi-mimpinya berakhir sepertia dia yang juga berakhir menyedihkan!
***
“Dev, Maaf…
“Aku akan kuat, kuat meskipun tanpa kau disisiku seperti dulu lagi, hanya cerita-cerita indah kita berdua yang akan aku ingat…”
Bukankah memang itulah yang kau ingin aku lakukan...?"
“Meskipun tanpamu, apapun yang aku lakukan seolah berhasil tanpa makna seperti dulu lagi!
“Aku ingin selalu ada kau yang memberikan aku tepuk tangan ketika aku melakukan sesuatu, memberikan senyuman ketika aku menangis karena salah dan tak bisa melakukannya dengan benar.
“Tak ada lagi kau yang selalu membuat aku khawatir dengan semua kebiasaan burukmu, yang sewaktu-waktu selalu bisa membahayakanmu.
****
Lupakan!
Semua kenangan itu!
Saat ini aku hanya ingin mengeluarkan semua kenangan buruk dan menyimpan semua kenangan manis yang pernah kita lalui bersama dulu.
Selamat tinggal kekasihku!
Tag :
CERITAKU
0 Komentar untuk "Aku Lupakan! Karena Itu Yang Kau Inginkan"