Istri Yang Kurang Beruntung

Datye.Com - Gak tau judul yang tepat untuk mengungkapkan dan mengambarkan perasaan saya, ketika melihat istri-istri yang kurang beruntung menurut pandangan saya.
Istri Yang Kurang Beruntung

Bukan pandangan orang lain. Sekali lagi pandangan saya! Catet..! 
Biar gak salah paham.

Tapi, pandangan saya mungkin bisa saja mewakili pandangan wanita-wanita lainnya seperti dan sejenis atau satu pikiran dengan saya.

Tulisan saya ini bisa saja salah, karena saya hanya menuliskan berdasarkan apa yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri dan juga apa yang saya rasakan ketika melihat hal tersebut. Tanpa pernah tau seperti apa kehidupan sebenarnya dari orang-orang yang menjadi sebabnya adanya tulisan ini.

Berharap apa yang saya tulis tidaklah sesuai dengan apa yang mereka alami sebenarnya. Tapi apa mau dikata saya hanya seorang pengamat kehidupan dan akan mengambil dan menilai dari apa-apa yang saya lihat dari luar. Dan akan menjadi dasar nantinya untuk menjalani kehidupan keluarga yang saya inginkan. Oke!

Ini pastinya berhubungan dengan kehidupan berumah tangga. Dimana pointnya disini adalah istri adalah seorang perkerja.

Ngomongi soal hidup, pasti gak jauh-jauh namanya materi dan yang berhubungan dengan duniawi. Zaman serbah mahal, seorang berharap mendapatkan sesuatu yang waah rasanya terlalu tega sebagai seorang istri. Ingin mendapat sesuatu yang kita mau, seperti saya yang biasa bekerja dan mendapatkan uang dengan hasil pekerjaan saya. Dan, bisa membeli apa yang saya inginkan.

Saya gak tau apakah kelak kalo saya menikah saya masih bisa melakukan hal yang sama seperti sekarang ini. Pasti tidak, apalagi jika saya memutuskan untuk tidak bekerja lagi.

"Mengharapkan penghasilan dari suami saja, rasanya gak mungkin?

Apalagi zaman sekarang, apa-apa mahal. "Kalo sekedar mengharapkan penghasilan dari suami?" Rasanya kita mungkin gak akan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, mau ke salon untuk sekedar mempercantik diri saja?

Mungkin kita sebagai istri akan berpikir, sayang uangnya biasa buat yang lain dan lain sebagainya. Fine... Istri untuk versi saya. Dan saya insyaAllah bisa melakukan itu nantinya. Ha-Ha-Ha

Yang menjadi penilai saya dan saya mereka istri-istri yang kurang beruntung adalah, istri-istri yang terpaksa turun tangan untuk menjadi kepala keluarga. Sekali lagi, mengharapkan suami mereka? Gak bisa.
Selain itu, eeeh sudah baik-baik istri turun tangan untuk membantu suami. Lha suami seenak wae, ada selingkuh, ada yang suka marah-marah ketika istri dianggap bekerja tidak sesuai keinginan mereka.

Saya mengenal beberapa orang teman-teman yang sudah menikah dan saya ingin membuat penilain yang mana yang masuk kategori istri-istri yang kurang beruntung dalam pandangan saya.

Dan yang mana pula yang tidak masuk dalam Istri yang dimaksud dalam artikel ini? Mari kita lihat beberpa poin dibawah ini :

1. Istri Yang Terpaksa Harus Bekerja
Disini ada sebuah penekanan dalam kata "Terpaksa". Seorang istri yang bekerja. karena kalo tidak bekerja, jangankan berharap mendapat sesuatu yang mereka inginkan dengan penghasilan suaminya. Lha... tiap bulan saja si istri harus berpikir keras untuk mendapat uang untuk sekedar membayar uang sewa dan tempat tinggal mereka setiap bulannya.

Selain itu dari beberapa yang saya lihat, sample adalah bukti nyata yang terjadi didepan mata saya. Istri sudah berbaik hati untuk bekerja dan membantunya mendapatkan uang, eeh koq si suami semena-mena. Seolah si istri cuma bisa menghabiskan uang. Dan perlakuanmu didepan umum terhadap istripun sering tak pantas.
Hai para suami, kalo anda bersikap seperti itu terhadap istri? Mati aja lo...!

Iiih... koq gini banget suami? Padahal kalo dipikir harusnya dia bersyukur, istri mau turun tangan buat bantu namanya cari duit. "Bukannya cari nafkah itu adalah kewajiban suamu?". Eeh,.. ini sudah dibantu seenaknya ngebentak dan memarahi si istri ketika bekerja gak sesuai dengan kemauan suami.

"Sudah, ke laut aja lo..!

2. Istri Yang Bekerja Karena Kemauan Sendiri
Seorang istri yang bekerja memang karena maunya sendiri, berharap mendapat sesuatu tanpa harus meminta kepada suaminya. Bekerja dan mendapatkan penghasilan bukan keharusan karena kalo hanya sekedar buat makan, biaya sekolah anak, tempat tinggal sudah tersedia dan mencukupi dari penghasilan suami.

Diluar hal-hal yang berbau kebutuhan pokok lainnya. Fine saja selama si istri tidak mengabaikan kewajibannya sebagai istri. Karena semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dengan penghasilan suami tanpa dia harus turun tangan untuk bekerja.

Dia bekerja mungkin hanya untuk mendapat sesuatu yang lebih, tanpa harus menuntut banyak kepada suaminya. Dan tetap bisa menjalan kewajibannya sebagai seorang istri yang baik.

***

Dari dua point diatas, point pertamalah yang saya masukan dalam kategori istri-istri yang kurang beruntung.

Meskipun bisa saja apa yang lakukan oleh tipe istri dipoin pertama adalah kerelaan mereka sendiri tanpa paksaan dari suami mereka masing-masing.

Tapi tetap saja dipoin pertama menggambarkan bagaimana menyedihkannya menjadi istri bagi suami seperti yang saya sebutkan diatas.
Terima kasih
7 Komentar untuk "Istri Yang Kurang Beruntung"

setelah dibaca ini pelajaran mendasar bagi para suami dan calon suami..... nice post......

kalau disuruh di rumah diam, istri saya malah protes pengen kerja mbak dita..
hehehehe..

Iya Sudah saya catat mba Dita!! Menurut pandangan kamu.

Masing-masing kembali kepada sifat individual nya juga sih, kalo memang ada yang seperti point pertama, berarti ada yang salah dengan si suami yang nggak mampu untuk membimbing.

Kalo saya pribadi sih, istri di rumah merawat anak dan mengurus rumah, biar saya yang capek nyari uang kerja.

Kasian kan, udah capek ngurus rumah, ditambah capek kerja juga.

Harap dicatat!! Kalo saya biarkan istri di rumah, hahahahahahahahaahaha

Hahaha...
Kamu memang suami yang baik mas, jempool 2

semoga saya termasuk istri yg beruntung hehehe

Back To Top