Aku Mungkin Memang Berbeda

Datye.Com - Hai semuanya, apa kabar? Semoga selalu baik-baik saja ya. Aamiin. Kabar saya Alhamdulillah juga baik. Dan semoga selalu baik. Meskipun sedang tidak baik, akan tetap saya buat baik-baik saja. Hehehe... #CurhatNiYe

Aku Mungkin Memang Berbeda

Ingin sekali menulis sesuatu yang berguna buat orang yang membacanya. Tapi lagi-lagi tulisan saya berakhir dengan tulisan yang penuh dengan curhatan semata. Aduuh. Ya... semoga saja ini tak membuat kalian semua gerah #Senyum

Artikel kali ini tentang "Hana"
"Hana" Salah satu nama samaran yang selalu saya gunakan ketika harus menulis tentang cerita orang lain. Tanpa saya harus menyebutkan nama mereka yang sebenarnya.

Ini cerita tentang Hana,
Tentang Hana yang selalu berpikir, mengapa kata orang saya berbeda"
Hana, yang ketika menjalin sebuah hubungan. Selalu gagal. Tak punya memori indah tentang sebuah hubungan dengan orang-orang yang pernah dianggap special.

Ada banyak pertanyaan yang selalu diajukan ajukan oleh orang-orang kepada Hana :

"Mengapa?
"Kenapa?
"Koq bisa?
"Memang masalahnya apa?
"Apa kamu gak punya cinta?
"Mungkin kamu tidak perhatian? De el el.......

Bahkan pertanyaan yang paling extreme yang pernah adalah "Kamu normal gak sih?

"What...?! Maksud lo..?! Haha...

Wajar saja sih, setiap teman yang tau bagaimana jalannya cerita percintaan yang dialami Hana. Lalu apa hubungannya dengan saya? Saya itu pendengar yang baik. Kisah mereka selalu menjadi ajang saya berpikir, intropeksi. Bahkan sebagian menjadi inspirasi saya buat membuat sebuah tulisan.

Meskipun pada akhirnya sebagian besar tulisan tentang mereka tak terposting. Takut mereka pada baca. Hihihi....... Tapi masih beruntung, karena orang-orang yang ada disekitar, yang selalu menjadi tokoh utama saya adalah mereka-mereka yang tak terlalu ambil pusing dengan apapun yang saya tulis. Maaf ya teman. #Tonjok

Dan, kali ini tentang Hana. Teman yang selalu seirama dengan saya ketika harus berhadapan dengan makhluk yang bernama laki-laki. Mungkin karena gaya kita sama. Jadinya kita bisa bercerita untuk hal-hal tertentu. Meskipun kebanyakan saya hanya menjadi seorang pendengar sejati saja.

Kembali tentang Hana. "Aku mungkin memang berbeda?"
Berbeda dari orang-orang pada umumnya, Hana yang selalu gagal ketika menjalin sebuah hubungan, dan hampir semua berakhir dengan tak indah.

"Apa Hana sedih?
"Sejauh yang saya liat sih, Hana tak pernah terlihat sedih, ketika hubungannya berakhir. Bahkan hana selalu terlihat senang, sekalipun saya tau bahwa kemaren itu hubungannya dengan sang kekasih telah berakhir".

Ketika ditanya, Hana hanya selalu bilang, "Ya gitu..". "End..." 
Dan seperti biasa, Hana cuma senyum dan kembali dengan segala tingkah laku yang dia punya. Cekikikan sana sini, tanpa beban di wajahnya.

Sejak tiga tahun belakangan ini, saya dan hana memang selalu berbagi cerita untuk beberapa hal. Kami berharap kami bisa bertahan dengan keputusan kami bahwa kami akan hijrah untuk tidak pacar-pacaran lagi.

Saat ini usia kami sudah tidak bisa dibilang mudah lagi, saya yang masih selalu asyik dengan kesendirian dan dengan segala aktivitas yang ada. Jadinya hampir semua yang berhubungan dengan namanya laki-laki selalu terlupakan.

Berbeda dengan Hana, saat ini yang saya tau Hana sedang membuat kesepakatan dengan seseorang. Bahwa mereka akan menikah, tapi tidak untuk pacar-pacaran. Gak ada yang namanya jalan berdua, makan berdua, nonton berdua dan segala hal berdua lainnya. Pun termasuk hubungan via telp, media social selalu di hindari oleh Hana.

Saya gak tau seperti apa kesepakatan yang mereka buat, tapi yang saya tau adalah, kesepakatan itu sudah terjalin selama hampir satu tahun. Sudah lama juga kalo dipikir-pikir, tapi sampai hari ini sepertinya apa yang mereka sepakati belum ada kontrak pastinya.  
Haha.. Memang apaan ya? Pake kontrak segala?"

Ya maksudnya, kesepakatan bahwa hana akan menikah, "Saya bilang, Han. Koq belum ada kabar juga? Undangannya kapan? Hana cuma geleng, trus jawab. Liat nanti ajalah. Kalo jadi ya, undangan pasti aku kasih. Kalo gak ada berarti gak jadi.

Ada yang aneh dari hubungan mereka, Hana yang merasa bahwa mereka hanya berjanji akan menikah. Jadi namanya hal-hal yang berbau romantis, selalu menjadi hal yang paling Hana hindari. Termasuk pesan-pesan dari calonpun selalu menjadi hal yang paling dia abaikan.

Bukan tak menghargai, tapi katanya hanya banyak hal yang harus saya hindari. Oke, saya bilang kalo memang itu hal yang memang harus kamu lakukan. Silahkan.... Toh itu buat kebaikan kamu juga, lagi pula untuk mendapatkan pasanangan hidup, kamu tak harus meladeni hal-hal yang tak seharusnya. Apalagi sampai kamu harus mengadaikan hal yang sudah menjadi prinsip kamu.

"Kamu tak harus merespon sesuatu yang sekiranya itu memang tidaklah penting..."

Misal : 
"Kamu lagi ngapain? Tiap hari kirim pesan yang sama.
"Kamu kangen aku gak? Aku kangen lho. Bla Bla Bla...  Selalu setiap harinya.

Penting gak sih buat dijawab. "Nggak kalo menurut saya...! Sekalipun kalian sudah sepakat untuk menikah, tapi hal-hal seperti itu sebaiknya hindari saja. Untuk menjaga hal-hal lain yang bisa saja membuat kalian lupa. Bahwa kalian belumlahlah menikah". Behh... Dita mah, Sok bijak.... #Gubrak. Ini beneran lho...

Tapi pada akhirnya, Hana selalu menjadi orang yang dirugikan dari segala hal yang dilakukan. Bagi saya mungkin tak ada yang salah pada Hana.

Tapi bagi mereka yang lain. Hana adalah sosok yang aneh dan selalu bertindak tidak sewajarnya. Bahkan terkadang, anggapan bahwa hana tak normal adalah hal yang terucap dari mereka yang tidak sepakat dengan hal-hal yang Hana lakukan.

Saya tau, dalam lubuk hati yang paling dalam. Hana punya beban yang selalu tak bisa ia ceritakan ke orang lain, termasuk ke saya sebagai orang yang paling setia mendengar setiap cerita yang ada.

Selalu bertanya-tanya dan ucapan bahwa dia aneh terkadang terucap untuk dirinya sendiri. Tapi tetap seperti biasa, Hana selalu ceria kembali ketika sebuah hubungan yang telah ada berakhir lagi.

"Menurut kamu, apa aku aneh...?
"Apa yang aku lakukan selama ini salah..?
"Selalu aku tersalahkan ketika sebuah hubungan berakhir, padahal atas hal-hal sepele yang tak seharusnya jadi masalah...?

Kadang ungkapan itu sesekali harus keluar dari mulut Hana, ketika dia harus bercerita tentang hubungannya yang berakhir karena hal-hal yang tak seharusnya jadi masalah.

"Hana, saya bukan pakar cinta, bukan dokter cinta yang bisa memberikan sebuah solusi. Karena pada dasarnya apa yang menjadi masalahmu. Juga selalu menjadi masalah saya. #TemanSenasib 

"Dan, apa saya menganggap diri saya aneh aneh...? Nggak...!
"Kita gak aneh, kita hanya berbeda dari mereka. Hanya itu!

"Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak berbeda dari mereka?  Tanya Hana

"Bagi saya, selama hal yang membedakan kita bukan hal yang buruk. Ya... Biarkan saja. Toh apa yang kita lakukan adalah sebuah kebaikan, yaitu kebaikan dalam rangka menjaga nilai, harga diri kita sebagai sebagai wanita.

Kalopun terpaksa berakhir, jangan menganggap bahwa kamu tak pantas buat dia, lalu kamu jadi rendah diri dan lain sebaginya. Cobalah berpikir sebaliknya, mungkin saja dia yang tak pantas buat kamu. Yakinlah bahwa Allah sudah menyediakan sosok yang baik yang nantinya akan menjadi imam buat kamu kelak. Aamiin 

Fighting Hana!!

Tag : CATATAN, SHARING
1 Komentar untuk "Aku Mungkin Memang Berbeda"

Kalo kita sudah berusaha maksimal, ya yakin saja pasti Allah akan kasih, tapi kapan waktunya belum tau. Itu rahasia Tuhan.

Seceria-cerianya Hana, di dalamnya pasti ada beban besar yang harus dia tanggung dan nggak mau seorang pun tau. Kayaknya sih begitu, hehehe... Sok tau yah saya mah...

INTINYA adalah tetap sabar dan sholat. Kan Allah bilang, jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu.

Back To Top