Ketika SocMed Menjadi Diary Pribadi

Datye.Com | MASIH Ingat, dulu waktu zaman-zaman putih abu-abu, dan sampai dimeja kuliahpun saya masih menggunakan diary untuk menulis segala isi hati, semua unek-unek dikepala, kegiatan sehari-hari dan lain-lain. Dulu, diary itu sangat privacy banget. jangankan untuk dipublikasi dan dikonsumsi dan dibiarkan dibaca oleh banyak orang. Untuk dipegang sama orang lain aja kadang kita marah. Kalo saya dulu ketika orang membaca diary saya itu sama artinya membongkar rahasia saya, membuka aib saya. 

Dulu diary biasanya disimpan jauh dibawah tumpukan baju dilemari, bahkan kadang di kasih gembok. *hehehe.... biar ga ada yang baca. karena diary itu sifatnya privacy dan sifatnya pribadi banget. Sampai-sampai kadang teman-teman pada penasaran mau ngintip isi diary kita. Kepo gitu....Apa sech isinya, koq kayaknya rahasia banget..?? Ya rahasia duunk

Tapi kalo sekarang??  Orang tidak perlu lagi untuk berpikir mengintip isi diary kita. Lha wong orang ga diintip juga, eehhh.... kita dengan narsisnya publikasikan isi hati kita dimedia sosial, dengan maksud biar banyak yang baca, jadi perhatian, dan lain-lain. Hhmmm,... 

Facebook, Twitter dan bbm adalah socmed yang selalu menjadi pilihan untuk mengungkapkan isi hati, mengeluarkan semua unek-unek yang ada dikepala. Mengungkapkan kekesalan kita pada orang lain. dan sampai-sampai yang ga seharusnya terpublispun akhirnya terpublis, akhirnya jadi konsumsi public.

Eehh... gara-gara curhat di socmed, aib yang seharusnya hanya kita yang tau, pun akhirnya terbuka. Yang seharusnya menjadi rahasia tak lagi menjadi rahasia. Jadi timbul pepatah baru yaitu "rahasia umum". Padahal namanya rahasianya harusnya hanya kita yang tau atau beberapa orang saja yang tau.

Socmed seperti facebook, twitter, bbm dan lain-lain menjadi tempat curhat favorit. Justru menjadi ajang pembuka aib, pun saya dulu begitu. "Capek" saya ngomong ke facebook, sedih saya ngomong ke twitter, curhat saya cerita ke blog. 

Tak masalah!! Ketika yang kita ungkapkan menjadi sebuah kreatifitas. Tulisan misalnya, atau ketika kita sedih. Kata-kata bisa kita rangkai sedemikian rupa, supaya kata-kata yang kita ungkapan tidak hanya menjadi sebuah kata-kata tanpa arti. Tapi, justru menjadi kata-kata yang bisa menjadi inpirasi buat orang lain. Setuju atau tidak...??

"Tuhan lebih aku mati saja!!" 
"Kau pergi ketika kau mengambil semuanya dariku!!"
"Aku seperti sampah rongsokan yang tak berharga!!"

Itu beberapa status yang pernah saya baca, yang diposting oleh teman-teman dunia maya saya. ada lagi yang lebih ekstrim, sayat-sayat lengan, difoto trus di upload dan dipublish, trus diberi keterangan... "Ini yang kau mau..!!"

Hihihi.. saya kalo liat begitu bukannya sedih, malah malu bacanya. Ngapain ne anak bikin beginian,..?! ga malu apa diliat dan dibaca orang-orang? Yaaa... setiap orang punya masalah memang, dan setiap orang memang berhak untuk mengungkapkan dengan cara masing-masing. Tapi alangkah baiknya jika diungkapkan dengan lebih elegan dan tidak terlihat bodoh dimata para pembaca, tanpa melihatkan sisi kelemahan kita, tanpa terlihat seperti butuh belas kasihan dari orang lain, tanpa terlihat rapuh dan oon. **jangan ngenesss gitu maksudnya....

Mengungkapkan dengan cara yang elegan dan tidak terlihat bodoh?" Maksudnya bagaimana?!
Yaa... seperti yang saya katakan diatas tadi, ungkapkan dengan membentuk suatu kreatifitas tanpa memperlihatkan sisi buruk kita atau sampai membuka aib kita. Kita memang kadang butuh yang namanya tempat curhat. Tapi curhat tak musti sampai terlihat lebay dan alay atau bahkan menjadikan kita terhina dan jadi bahan tertawaan orang-orang, dan saya pribadi itu rasanya terlihat lucu dan aneh. 

Saya kenal beberapa orang blogger yang pinter mengolah masalah menjadi suatu kreatifitas. Curhat tanpa terlihat alay juga lebay. Tapi justru terlihat hebat dimata para pembacanya. Dia bisa menjadikan masalah yang dia hadapi menjadi sesuatu yang bukan hanya kreatifitas tapi juga bisa menginspirasi banyak orang. Malah kadang bisa menghasilkan uang. Hebat bukan..?!

Trus, Mengapa kita tidak bisa seperti itu juga...?!! Ayo kita sama-sama belajar menjadikan masalah menjadi suatu kreatifitas yang bermakna, tanpa harus membuat aib kita terbuka dan dikonsumsi oleh banyak orang. 

Sebenarnya ada beberapa screenshoot status yang membuat saya sampai menulis artikel ini. Tapi rasanya lebih baik saya tidak publish di blog ini.  

Renungan pagi sebelum memulai bekerja :-). Fighting dita....

Tag : CATATAN, OPINI
2 Komentar untuk "Ketika SocMed Menjadi Diary Pribadi"

Yang penting harus tetep bisa menjaga hal-hal privasi sih kagak maslah... makasih ulasannya!

Salam dari Pulau Dollar

Back To Top