Datye.Com - Akhi, ukhti, abi, ummi dan istilah-istilah islami lainnya. Menggelikan ketika digunakan ditempat yang salah oleh orang-orang yang kita anggap tau soal agama. Tapi sebelumnya saya mau kalian tau bahwa artikel ini saya tulis setelah beberapa hari yang lalu membaca tulisan seorang blogger yang bernama Kang uni mubarok seorang penulis cerpen dibeberapa media.
Beliau menggungkapkan anehnya dan lucunya tingkah anak-anak zaman sekarang. Bahkan anak yang seharusnya terlindung dari namanya pergaulan anak-anak zaman sekarang, termasuk pergaulan dengan lawan jenis, seperti yang banyak kita liat berseliweran di jalan, apalagi ketika sore hari.
Bermula ketika ponakannya yang pulang dari pondok. Dan, kebetulan dipondok anak-anak tidak dibenarkan untuk membawa gadget.
Beliau menggungkapkan anehnya dan lucunya tingkah anak-anak zaman sekarang. Bahkan anak yang seharusnya terlindung dari namanya pergaulan anak-anak zaman sekarang, termasuk pergaulan dengan lawan jenis, seperti yang banyak kita liat berseliweran di jalan, apalagi ketika sore hari.
Bermula ketika ponakannya yang pulang dari pondok. Dan, kebetulan dipondok anak-anak tidak dibenarkan untuk membawa gadget.
[sumber] |
Jadi, ketika sampai dirumah, ponakannya seakan menemukan apa yang hilang dalam keseharian sebelum masuk ke pondok pesantren. Wajar sech menurut saya dan juga menurut kang uni mubarok. Yang gak wajar adalah ketika beliau membaca sms dan pesan-pesan singkat lainnya di gadget ponakannya tadi.
Kalimat-kalimat berikut yang beliau temukan :
"Akhi sudah makan...?"
"Ukhti, aku kangen kamu.." dan sms lainnya yang cukup mengganggu beliau.
Pun saya demikian, setiap hari saya selalu membaca ratusan bahkan ribuan tweet, thread dan postingan pengguna media sosial, dari twitter, fb, kaskus dan social media lainnya.
Dari sekian banyak postingan yang saya baca, pasti ada postingan-postingan, tread atau tweetan yang sangat mengganggu. Salah satunya adalah penggunaan-penggunaan "Islami" yang dilakukan oleh orang-orang yang gak ngerti bahwa kata-kata yang mereka gunakan gak nyambung banget dengan aktifitas yang mereka lakukan, seperti pacaran.
"Kangen abi,..."
Dan penggalan kata-kata lain yang sering saya baca. Kalian tau? mereka teman saya dan saya tau mereka belum menikah. Koq bisa-bisanya pake sebutan abi dan umi! #Hellow. Pelakunya adalah aktivis yang secara kasat mata, harusnya lebih tau dari kita-kita yang awan ini.
Dan penggalan kata-kata lain yang sering saya baca. Kalian tau? mereka teman saya dan saya tau mereka belum menikah. Koq bisa-bisanya pake sebutan abi dan umi! #Hellow. Pelakunya adalah aktivis yang secara kasat mata, harusnya lebih tau dari kita-kita yang awan ini.
Menakutkan, adalah hadir-hadirnya oknum yang salah mengartikan dan akhirnya muncul istilah-istilah yang menggelikan, seperti pacaran Islami. Beehh,...!
Lama-lama kesananya apa tidak memungkinkan akan muncul istilah-istilah islami lain yang gak nyambung. Seperti judi islami, korupsi islami dan lain-lain.
Nggak lucukan?
Kalo misalnya seorang penjudi berceloteh begini "Alhamdulillah, hari ini ana menang tiga kali taruhan.." atau. "Antum, kapan kita taruhan lagi?" Hellow.... #tepok_jidat
Kalo misalnya seorang penjudi berceloteh begini "Alhamdulillah, hari ini ana menang tiga kali taruhan.." atau. "Antum, kapan kita taruhan lagi?" Hellow.... #tepok_jidat
Jadi, berhati-hatilah. Jangan sampai kita menggunakan istilah-istilah itu hanya untuk kesenangan kita. Bisa jadi orang yang diluar sana yang lebih awan dari kita. Lebih mulia di hadapan -Nya. Wajar mereka melakukan hal yang dilarang karena bisa jadi mereka belum mengetahui ilmunya.
Lha, kita?"
Hanya karena kita memakai jilbab besar, cadar, berkaus kaki dan lain sebagainya. Terus kita merasa lebih mulia?"Sementara kita gak mengintropeksi diri kita.
Buktinya banyak akhwat dan ikhwan yang terjerat dengan virus pink dan mereka membungkusnya dengan istilah-istilah islami.
"Bukan kah itu artinya kita lebih berdosa?" Karena kita sudah tau ilmunya.
Wallahu A'lam, hanya Allah yang lebih mengetahui.
Terima kasih
Tag :
OPINI
22 Komentar untuk "Menggelikan! Istilah-istilah Islami Ala Akhwat dan Ikhwan Yang Terkena Virus Pink"
terdengar biasa... tp sangat menyimpang ... setelah membacanya bisa, ini jd bahan referensi nih buat ponakan2 spupu atau siapa aja yang punya kesempatan belajar di pondok pesantren agar tidak menyalah gunakan istilah2 tersebut :D
keren template nya kk dattye
artikel terbaik.....top
kebanyakan ya gitu,maunya sok gaul,giliran digauli gak mau....upst.
belum menikah aja udah berani panggil-panggil "mamah & papah"....
coba kalo berani panggil "almarhum & almarhumah"...wkwkwkwkwkwk
bener banget tu mbak dita, terkadang membuat malu saja, dan seakan mereka tidak mengerti sama sekali. padahal kan mereka udah belajar bagaimana hukumnya . . .
Yup benar sekali :D. Terima kasih untuk kunjungan perdananya :D
Salam kenal
Hahaha... ada2 saja. Tapi masuk akal sech :D
Iya, harusnya mereka lebih menjaga karena sudah tau ilmunya, kadang saya suka malu ngeliatnya...
Terima kasih sudah berkunjung :D
tulisan yg bagus mba Dita, perlunya nasihat yg bijak, lembut thdp mrk yg sdg 'semangat'2nya serta contoh, dimulai dari diri sendiri. hingga mjdkn paham kekeliruannya dan mjd lbh baik lagi, insyaa Allah. slm kenal.
o ya saya follow blognya yaaa .. terimakasih.
Membungkus keborokan mereka. Tau tapi pura-pura ndak tau. Itu yang lebih berbahaya. Nice share Dita...
Biasanya anak-anak rohis di SMA dan Kampus-kampus yang kayak gitu. Yah, anak-anak rohis yang cuma setengah-setengah...
Iya, betul sekali mbak. Terima kasih sebelumnya :D
Salam kenal
Betul sekali mas hendra :D
Hanya saja ada hal yang perlu kita catat bahwa nggak semua seperti itu. Jangan karena melihat segelintir mereka yg seperti itu. Akhirnya yg kita hujat adalah yg terlihat, seperti kata orang kebanyakan "Buat apa pake jilbab kalo hati gak dijilbab dan lain sebagainya... Karena yg bermasalah itu pada dasarnya memang akhlaknya, bukan jilbabnya :D
Terima kasih
Iya betul sekali, mungkin karena mereka masih labil :D
Wah ini kudu diluruskan page apa yah? Suruh ke tempat saya aja deh pasti beres. Oya salam BW udah lama gak mampir.
Bukan page apa2 pak abu,
Cuma ungkapan kegelisahan. Kalo saya bilang akhwat & ikhwan labil kali ya... sering banget ngeliat disocial media, apalagi di facebook. Belum menikah, sudah sebut Abi, ummi. Mengganggu banget!
Iya, salam BW juga pak abu :D
Betul banget Mba Dita..moga saja tidak semua dech yang begitu..ya kan Mba Dita..hahahaayyyy.
Budaya indonesia memang tergempur oleh budaya arab, jepang, cina dan amerika. Banyak istilah lokal yang hilang. jika dipakai, orang akan menyebutnya ndeso. Simbok misalnya. hanya digunakan untuk sebutan pembantu.
Bahasa atau istilah dari luar kini dianggapnya lebih maju dan modern.
betul dan setuju banget.
bahkan mami dan papi.
Hanya bisa mangut-mangut.
keren tulisanya, salam kenal aja mas :D
Saya mbak2, bukan mas3. Hehe...