Ya Begini, Kalo Menyerahkan Sesuatu Pada Yang Bukan Ahlinya

Datye.Com | Ini ucapan buat saya yang ingin cantik tapi tidak memperhatikan dimana tempat yang bisa membuat cantik dengan aman dan tidak berakibat fatal. Seperti yang sudah saya alami ini.

Ya Begini, Kalo Menyerahkan Sesuatu Pada Yang Bukan Ahlinya
Sumber gambar
Begini ceritanya, sebelum lebaran kemaren saya pergi ke tukang gigi untuk menambal gigi yang menurut saya gak enak dilihat, yaitu adanya warna hitam dibagian gigi depan. Sebenar tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan benar-benar. Tapi bagi saya tetap tidak terlihat nyaman ketika saya melihatnya setiap kali saya berkaca.

Pun, selama ini saya juga bukan orang yang bermasalah dengan gigi, karena sejak kecilpun saya gak pernah namanya sakit gigi. Tapi saya punya kebiasaan jelek menusuk-nusuk gigi saja dengan lidi sampai berdarah. Itulah penyebab mengapa terjadi noda dan warna hitam pada gigi saya.

Saya pikir itu hanya bekas hitam yang bisa hilang, dengan cuma mengikisnya. Karena itulah saya memilih untuk pergi ke tukang gigi saja, bukannya memilih ke dokter gigi. Setelah dibersihkan oleh si tukang gigi, dikikir akhirnya jadilah gigi saya ditambal. Dan warna hitampun tidak terlihat lagi.

Biaya yang harus saya keluarkan itu sekitar Rp 200.000, dan sama dengan biaya kalo misalnya saya harus pergi ke dokter. Saya tau, karena sebelumnya untuk perawatan gigi saya pernah kedokter, dan saya sudah tanya-tanya soal biaya. Tapi karena saya pikir hanya penambalan biasa. Akhirnya saya memilih ke tukang gigi saja. Kebetulan juga dekat dengan rumah.

Hal-hal yang harus saya hindari kata si tukang gigi, sama saja seperti dokter pada umumnya yaitu selama beberapa minggu saya harus menghindari minuman panas, dingin dan minuman-minuman berwarna. Karena untuk sementara gigi saya akan mengalami ngilu-ngilu. Apalagi kalo terkena minuman panas atau dingin.

Memang sakit, ngilu, tapi masih bisa saya tahan. Saya pikir akan hilang setelah beberapa minggu. Tapi setelah beberapa minggu ngilu-ngilu gigi saya bukannya semakin berkurang, tapi setiap hari semakin sakit saja. Padahal sebelum saya tambal, gigi saya gak pernah sampai sesakit itu. Beberapa hari saya masih bisa menahannya, tapi lama-kelamaan saya gak kuat karena sakitnya sudah mulai merambat kekepala saya. Sakit bangeet. Beeh....

Akhirnya hari ini tanggal 09/09/15. Tanggal cantik ya? hehe....
Saya memutuskan untuk datang ke dokter saja, yaitu dokter Ronny. Dokter keturunan cina, cakep, ramah dan lemah lembut. Saya tau dari teman, katanya ke dokter  gigi saya biasa datang aja, bagus. 

"Trus biayanya juga lebih murah. Dan lagi katanya dokternya gak makan duitnya koq, maksudnya? Saya heran.

"Iya, biasanya kalo kita minta pelayanan tertentu apalagi kalo sifatnya yang menguntungkan, pastikan mau-mau aja. 

"Lha wong dapat duit, trus si pasien yang minta. Kenapa musti nolak? Ngapain juga nyaranin buat perobatan lain yang lebih murah lagi. Iya kan?

"Benar juga saya pikir..."

Seperti teman saya, katanya sebelumnya dia minta diapa gitu, saya kurang ingat istilahnya. Biaya sekitar 1.500.00. Tapi kata dokternya gak usah dike gituan lah. Ini masih bisa ditambal koq, biayanya juga cuma 150.000. 

"Nooh benarkan?  Ya sudah akhirnya saya meluncurkan ke tempat prakteknya doker Ronny.

Kembali ke masalah gigi saya tadi, setelah di cek dan ricek oleh dokter Ronny, akhirnya permasalahan gigi sayapun ditemukan. Sebagian tambalan sebelumnya terpaksa dibongkar, saya dibius, karena memang posisinya gigi saya memang gak bisa diapa-apain. Meskipun cuma buat disentuh menggunakan jari saja. Karena memang jujur sakit banget.

Setelah dibongkar, dibersihin lagi. Tapi posisi gigi saya dibiarkan tambalnya tetep terbuka. Karena disini permasalahan sebenarnya. Disini saya dijelasin panjang lebar oleh dokternya, saya juga diperlihatkan gambar seperti apa permasalahan gigi yang sedang saya alami ini.

Ternyata sebelumnya pada saat si tukang gigi yang menangani gigi saya sebelumnya, setelah gigi saya di kirir, dibuang yang berwana hitam, kemudian ditambal. Akibatnya gas yang seharusnya keluar, tapi tidak keluar karena langsung ditambal. Ini menjadi penyebab ngilu gigi, karena tambalan tadi akan  menekan gigi. Akibatnya terjadi penekanan pada syaraf gigi saya. Itulah penyebab mengapa saya mengalami sakit pada gigi yang ditambal tadi. Meskipun sebelumnya gigi saya nggak pernah sakit.

"Kalian tau..?
"Biaya yang harus saya keluarkan lebih murah dari si tukang gigi. Yaitu Rp 150.000

"Lebih murah bukan..?

Ya Begini, Kalo Menyerahkan Sesuatu Pada Yang Bukan Ahlinya
Obat yg diberikan dokter Ronny
Selanjutnya saran dokter Ronny, setelah sebagian tambalan dibongkar, diberikan beberapa obat untuk penahan rasa sakit. Gigi saya juga harus dibiarkan dulu dan tidak ditambal lagi, sampai rasa ngilunya nanti hilang. Setelah itu, sekitar 1 minggu baru boleh ditambal kembali. Tapi untuk menghilang rasa sakit, saya tetap harus minum obat penahan sakit oleh Dokter Ronny.

Baik Dok,..." Saya jawab. 
Selain itu dokter Ronny juga meresepkan beberapa obat yang kalo misalnya obat yang diberikannya tidak bisa menahan sakit. Tapi Alhamdulillah setelah makan siang sayang minum obatnya, meskipun sempat masih terasa sakit banget. Mungkin saya pikir obatnya belum bekerja. Saya bawa tiduran dikantor, akhirnya benar. Rasa sakitnya benar-benar hilang. 

Palajaran yang bisa saya ambil dari kejadian ini adalah, jangan menganggap sepele hal apapun, selain itu jangan coba-coba menyerahkan sesuatu yang bisa berakibat fatal kepada yang bukan ahlinya. Kalo tidak? kalian juga akan mengalami apa yang sudah saya alami ini. Hahaha..

Terima kasih. Ini ceritaku hari ini....

Tag : CERITAKU
7 Komentar untuk "Ya Begini, Kalo Menyerahkan Sesuatu Pada Yang Bukan Ahlinya"

Ooh baru tau ternyata tukang gigi sama dokter gigi beda ya?? Ya mending ke dokter gigi dong ya, lebih profesional. Murah ya untuk ukurandokter gigi, di daerah mana? Jakarta kah???

terimakasih share pengalamannya. Dulu saat SD ada UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, saat dokter datang ke sekolah utk cek gigi siswa, kami dibariskan antri ... diam2 saya pilih antrian di belakang .. lalu kabuuurrr. asli nyesel banget, gak lagi2.

Hingga usia tua ..oh nooo duh sakiiitnyaaa di gigiiii. akhirnya, kudu tetep berurusan ke dokter gigi. Sebaiknya cek ke dokter gigi scr berkala.

*unjuk gigi ? ... ingat saat Anda sakit gigi.

Beda, tapi perbedaan secara detailnya sy juga kurang tau.
Tapi dari segi pendidikan itu pasti sudah beda. Terus kalo dokter gigi lebih tau apa2 permasalahan gigi, akibat yg mungkin timbul dari perawatan yang salah dan lain sebagainya :D

Saya juga karena merasa gak pernah sakit gigi, jadinya jarang banget namanya nglakuin check berkala. Ya itu akhirnya kemaren ngalami, wah gini rasanya sakit gigi.

Binggo, sepertinya mulai sekarang harus nglakuin check berkala dan harus di tempat yang benar pula :D

Menyerahkan sesuatu kebukan ahlinya itu memang bahaya mbak. Apalagi urusan gigi hehe.
Lagian tukang gigi sama dokter gigi itu ya beda mbak. Kalau saya mah milih ke dokter gigi yang sudah jelas-jelas punya lisensi profesi :)

Iya, bener banget. Saya kena batunya kemaren :D

Back To Top